Kenali dan Atasi 6 Penyakit Paling Umum pada Ikan Cupang
![]() |
mengatasi penyakit cupang paling umum |
Ikan cupang memang terkenal tangguh dan tidak mudah rewel. Warnanya mencolok, siripnya indah, dan perawatannya relatif simpel. Tapi siapa sangka, di balik tampilan gagahnya, cupang bisa saja terserang penyakit dan jika dibiarkan, bisa fatal.
Untuk itu, penting bagi penghobi cupang, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, mengenali jenis-jenis penyakit yang sering menyerang dan tahu bagaimana mengatasi penyakit cupang paling umum dengan cepat dan tepat. Berikut penjelasannya:
1. White Spot (Penyakit Bintik Putih/Ich)
Ciri-ciri: Muncul bintik-bintik putih kecil di seluruh tubuh dan sirip, seperti ditaburi garam. Ikan tampak sering menggesekkan tubuh ke dinding akuarium.
Penyebab: Parasit bernama Ichthyophthirius multifiliis, biasanya muncul karena stres atau penurunan suhu air mendadak.
Cara Mengatasi:
- Naikkan suhu air secara bertahap hingga 30°C untuk mempercepat siklus hidup parasit.
- Gunakan obat ich khusus yang tersedia di toko ikan.
- Ganti air sebanyak 30–50% secara berkala selama masa pengobatan.
2. Fin Rot (Busuk Sirip)
Ciri-ciri: Ujung sirip tampak keriting, robek, atau menghitam. Jika parah, sirip bisa membusuk dan hilang sebagian.
Penyebab: Infeksi bakteri akibat kualitas air yang buruk atau luka terbuka.
Cara Mengatasi:
- Bersihkan akuarium dan ganti air secara rutin.
- Gunakan antibiotik ringan seperti tetracycline atau obat khusus fin rot.
- Pastikan pakan tidak berlebihan dan tidak menumpuk di dasar air.
3. Velvet (Karat Ikan)
Ciri-ciri: Tubuh cupang terlihat seperti diselimuti serbuk emas atau kekuningan. Ikan tampak lesu, suka sembunyi, dan sering menggosokkan tubuhnya.
Penyebab: Infeksi parasit Oodinium. Umumnya menyerang saat imun ikan lemah.
Cara Mengatasi:
- Matikan lampu akuarium untuk menghentikan siklus hidup parasit (karena mereka butuh cahaya).
- Gunakan obat antivelvet dan naikkan suhu air hingga 28–30°C.
- Ganti air setiap 2–3 hari selama masa penyembuhan.
4. Dropsy (Pembengkakan Perut dan Sisik Mengembang)
Ciri-ciri: Perut membesar tidak normal, sisik berdiri seperti duri landak. Ikan tampak lesu dan kehilangan nafsu makan.
Penyebab: Infeksi bakteri internal, sering dikaitkan dengan gangguan organ dalam seperti ginjal.
Cara Mengatasi:
- Isolasi ikan di wadah karantina.
- Gunakan antibiotik seperti kanamycin atau obat anti-bakteri internal lainnya.
Sayangnya, dropsy sering sulit disembuhkan jika sudah parah deteksi dini sangat penting.
5. Popeye (Mata Bengkak)
Ciri-ciri: Salah satu atau kedua mata ikan tampak menonjol keluar dari rongganya.
Penyebab: Infeksi bakteri, cedera fisik, atau tekanan osmotik dari air yang terlalu kotor.
Cara Mengatasi:
- Jaga kebersihan akuarium dan ganti air dengan air bersih yang sudah diendapkan.
- Berikan obat antibakteri untuk mengatasi infeksi.
Jika karena benturan, biasanya bisa sembuh sendiri jika kondisi air baik.
6. Sembelit (Constipation)
Ciri-ciri: Ikan sulit buang kotoran, perut buncit tapi tidak seperti dropsy. Ikan malas bergerak dan kehilangan nafsu makan.
Penyebab: Pemberian pakan berlebihan atau pakan kering tanpa serat.
Cara Mengatasi:
- Puasakan ikan selama 1–2 hari.
- Berikan pakan berserat seperti daging kacang polong (rebus dan dihaluskan).
- Hindari pemberian pelet terlalu banyak dalam waktu singkat.
Tips Pencegahan Umum
Daripada repot mengobati, lebih baik mencegah. Beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan:
- Jaga kualitas air: Ganti air rutin 2–3 kali seminggu.
- Jangan overfeeding: Beri pakan secukupnya dan hindari sisa mengendap.
- Karantina ikan baru: Jangan langsung campur dengan cupang lama.
- Bersihkan akuarium secara berkala, termasuk dekorasi dan filter (jika ada).
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana cara budidaya cupang yang baik, Anda bisa mengunjungi panduan lengkap cara budidaya ikan cupang di rumah yang akan membantu Anda memulai.
Memelihara ikan cupang bukan sekadar menikmati keindahannya, tapi juga soal tanggung jawab terhadap kesehatannya. Mengenali gejala penyakit lebih awal bisa menyelamatkan nyawa ikan kesayanganmu. Jadi, yuk mulai lebih peka dan telaten!
Karena seperti manusia, cupang juga butuh perhatian dan perawatan bukan cuma saat warnanya sedang cantik, tapi juga saat dia sedang lemah.